Bagi
sebagian orang, terjun berlumpur-lumpur dan menghirup bau anyir mayat adalah
hal yang sangat menjijikkan. Namun tidak bagi relawan bencana seperti SAR, TNI,
POLRI, dan kami relawan dari Teknik Geodesi UGM. Cerita ini berawal dari sebuah
telepon yang bordering pada Selasa 16 Desember 2014. Ketika itu Pak Ruli
Andaru, salah satu dosen saya, menelpon saya. Beliau menawarkan kepada saya
untuk ikut dalam tim studi bencana utusan dari UGM pergi ke lokasi bencana
tanah longsor di Banjarnegara. Dalam hal ini saya langsung menanyakan, apa
tugas saya? Dan ternyata beliau menjawab akan membuat 3D bentuk lokasi bencana.
Ada kemungkinan kita dapat mengukur volume longsoran, apabila diketahui volume
sebelum terjadinya longsor.