Peta jalur perjalanan menuju Pantai di kawasan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Senin, 12 November 2012
Geodetic Engineering 2012 of UGM Trip to The Gunungkidul Beach
Kamis, 08 November 2012
Geodesi, Geomatika, dan Peranannya
Apa itu Geodesi?
Geodesy
involves the theory and measurement of the size, shape and gravity field of the
Earth. Modern geodesy is also concerned with temporal (time) variations in
these quantities, notably through contemporary observations of geodynamic phenomena
such as plate tectonics. Geodesy is a branch of applied mathematics that forms
the scientific basis of all positioning and mapping.
Minggu, 04 November 2012
Persebaran Tempat Asal Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2012
Daerah asal mahasiswa Teknik Geodesi UGM 2012 ternyata hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia. Mau tau persebarannya?Ini dia:
View Persebaran Tempat Asal Mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2012 in a larger map
Salam Geodetic Engineer!
Salam Geodetic Engineer!
Yogyakarta, 4 November 2012
Bondan Galih Dewanto
Pelatihan Penulisan Blog Bagi Mahasiswa Teknik Geodesi UGM
Pada hari ini, Minggu tanggal 4 November
2012 diadakan pelatihan penulisan blog yang diadakan di Jurusan Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Keluarga
Mahasiswa Teknik Geodesi (KMTG) UGM dan diikuti oleh mahasiswa Teknik Geodesi
UGM. Narasumber pelatihan ini adalah Bapak Made Andi Arsana.
Menurut Pak Made, penulisan blog
merupakan salah satu sarana penyampaian ide, gagasan, pendapat, serta cerita tentang kisah hidup kita. Beliau mengungkapkan “The power of writing”. Dengan
menulis, orang lain dapat mengerti apa yang kita pikirkan. Dengan menulis kita
dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Hal tersebut dapat terjadi karena di
dalam tulisan yang kita buat, dapat memuat kritikan, cerita, pendapat/ gagasan,
dll. Selain itu dengan ngeblog kita dapat mendapatkan beberapa keuntungan, yaitu
:
Jumat, 26 Oktober 2012
Geodetic Engineer (Geodet)
Pada post kali ini aku mencoba membahas apa
itu geodetic engineer. Geodetic engineer atau dalam bahasa ibu kita diartikan
sebagai insinyur geodesi adalah salah satu profesi dari lulusan Fakultas Teknik
UGM. Walaupun nggak cuma UGM sih, ada UNDIP, ITN Malang, dll.
Jalon
What is the meaning of jalon? Hehe, mungkin
jarang ya dengar kata itu. Aku juga awalnya bingung apa arti dari kata jalon.
Tapi setelah kuliah di Jurusan Teknik Geodesi UGM, saya jadi tahu apa artinya.
Ternyata itu merupakan salah satu
alat ukur,hehe.
Jalon memiliki nama lain, yaitu anjir. Ini
lebih sering terdengar kan buat kalian?
Senin, 14 Mei 2012
“Galau”nya Pemain Timnas Indonesia
Siapa
sih yang nggak mau membela bangsanya di kancah dunia? Pasti sebagai warga
negara yang baik akan selalu menerima apabila diperkenankan untuk membela.
Tampil habis-habisan (all out) pasti
dilakukan. Tak kenal suku, agama, ras, dan antar golongan. Itu semua demi
kejayaan bangsanya. Termasuk Indonesia.
Namun,
berbeda dengan uraian di atas, saat ini ternyata para pemain sepakbola
Indonesia sedang “galau”. Kenapa ya?
Jumat, 04 Mei 2012
Sultan Hamid Alkadrie II Penemu Lambang Garuda Pancasila
Adalah Sultan Hamid II asal Pontianak yang menciptakan Lambang Negara Indonenesia berupa Rajawali – Garuda Pancasila.
Bermula pada tanggal 10 Januari 1950 dibentuklah Panitia Teknis dengan
nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder
Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis M Yamin
sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM
Ng Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan
rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (dalam hal ini Sultan Hamid II sendiri), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (dalam hal ini Sultan Hamid II sendiri), Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
Langganan:
Postingan (Atom)