Presiden pertama Indonesia
menginginkan bahwa Indonesia menjadi Negara yang berdaulat di perairan. Hal ini
dapat disebabkan oleh luas wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan. Gagasan
presiden pertama coba diwujudkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) saat
ini, Ir. Joko Widodo, dalam sebuah program yang dinamakan Indonesia sebagai
poros maritime dunia.
Minggu, 29 Maret 2015
Minggu, 22 Maret 2015
Pembangunan Memperhatikan Lingkungan Hayati dan Non Hayati
Pesisir merupakan wilayah peralihan dan interaksi antara ekosistem
darat dan laut. Wilayah ini sangat kaya akan sumberdaya alam dan jasa
lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Sumberdaya pesisir terdiri dari
sumberdaya hayati dan nir-hayati, dimana unsur hayati terdiri atas ikan,
mangrove, terumbu karang, padang lamun dan biota laut lain beserta
ekosistemnya, sedangkan unsur non-hayati terdiri dari sumberdaya mineral dan
abiotik lain di lahan pesisir, permukaan air, di kolom air, dan di dasar laut.
Minggu, 15 Maret 2015
The Hidden Paradise : Wakatobi dari Sisi Struktur dan Ekosistemnya
Kepulauan Wakatobi merupakan salah satu
kabupaten baru di ProvinsiSulawesi Tenggara. Semula Wakatobi merupakan salah satu
kecamatan diKabupaten
Buton. Kemudian berdasarkan UU No. 29 tahun 2003, Kecamatan Wakatobi ditetapkan menjadi
kabupaten tersendiri. Bagian Utara dibatasi olehLaut Banda dan Pulau Buton, bagian Selatan dibatasi oleh
laut Flores, bagianTimur
oleh Laut Banda dan bagian Barat dibatasi oleh Pulau Buton dan Laut Flores
Kamis, 05 Maret 2015
Indonesia Poros Maritim Dunia
"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut
kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi
jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala
samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang
mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi
irama gelombang lautan itu sendiri." Itulah penggalan pidato Presiden
Pertama RI Soekarno pada tahun 1953. Pidato tersebut tampaknya sangat relevan
untuk diwujudkan pada pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla (2014-2019).
Mengapa demikian? Hingga kini kita masih memiliki sejumlah masalah besar yang
perlu segera diatasi sebelum kita mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia. Restorasi maritim Indonesia tak dapat ditunda lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)