Kepulauan Wakatobi merupakan salah satu
kabupaten baru di ProvinsiSulawesi Tenggara. Semula Wakatobi merupakan salah satu
kecamatan diKabupaten
Buton. Kemudian berdasarkan UU No. 29 tahun 2003, Kecamatan Wakatobi ditetapkan menjadi
kabupaten tersendiri. Bagian Utara dibatasi olehLaut Banda dan Pulau Buton, bagian Selatan dibatasi oleh
laut Flores, bagianTimur
oleh Laut Banda dan bagian Barat dibatasi oleh Pulau Buton dan Laut Flores
Taman Nasional Laut Wakatobi memiliki taman
nasional dengan luas 1.390.000
ha, ditetapkan sebagai taman nasional melalui Keputusan MenteriKehutanan RI No. 393/Kpts-VI/1996.
Dengan demikian maka Taman NasionalKepulauan Wakatobi merupakan Taman Nasional Laut terbesar
kedua yang dimiliki
Indonesia setelah Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Berdasarkan studi oleh
WWF dengan nama Rapid Ecological Assesment (REA) pada
tahun 2003 menunujukan bahwa Taman Nasional Kepulauan Wakatobi memiliki
kondisi ekosistem terbaik di dunia. Hal ini diindikasikan dengan keanekaragaman
terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang dan biota lainnya dan mengindikasikan
Taman Nasional Kepulauan Wakatobi berada pada pusat keanekaragaman hayati
sehingga menempatkan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi sebagai kawasan dengan
keanekaragaman ikan karang tertinggi di dunia bersama-sama dengan Teluk Milne,
Papua Nugini dan Taman Nasional Komodo,Indonesia.
Potensi wisata alam yang dimiliki Taman Nasional Kepulauan Wakatobi telah
mengundang investor untuk mengembangkan kegiatan pariwisata dan menarik para wisatawan untuk mengunjungi kawasan Wakatobi.Kegiatan pariwisata di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi mulai berjalan sejak tahun 1996. Oleh karena itu pengembangan kegiatan pariwisata diKawasan Taman Nasional Kepulauan Wakatobi harus tetap
memperhatikan kelestarian
dan keutuhan kawasan sebagai kawasan konservasi.
Potensi yang dimiliki Wakatobi, tentunya harus
diimbangi dengan pemeliharaan akan biota maupun abiota yang ada di wilayah
perairan dan pesisir. Pemeliharaan ini memerlukan pengetahuan tentang struktur
dan ekosistem yang ada di sana agar upaya yang dilakukan tidak salah.
Kondisi fisik dari
Kepulauan Wakatobi memiliki karakteristik khas.
1.
Pulau
Wangi-wangi
Bagian selatan
bertopografi datar hingga curam. Kedalaman perairan berkisar 5 – 1.884
m. Tipe pasang surut campuran semi diurnal terendah ± 500 mdari
garis pantai, khususnya bagian selatan. Bagian barat, utara dan timur
kondisi pantai relatif curam. Kecepatan arus perairan P.
Wangi-wangi 0,09 – 0,6 m/detik.Musim timur gelombang sangat kuat
dipengaruhi angin Laut Banda, sedang musim barat tidak terlalu besar karena
terhalang P. Buton
2.
Pulau
Kaledupa
Bagian utara
bertopografi datar. Kedalaman perairan 2 m – 1.404 m.Pantai
curam di bagian selatan dan timur dengan kedalaman 35 m – 414
m.Perairan terdalam di antara Pulau dengan karang Kaledupa sekitar 1.404
m. Tipe pasang surut cenderung semi diurnal terendah sejauh ± 500 m dari garis pantai.Kecepatan
arus perairan berkisar 0,07 m/detik – 0,20 m/detik. Musim baratgelombang
tidak terlalu besar karena arah angin terhalang P. Wangi-Wangi dan P.Buton.
Beberapa bagian utara hingga ke timur terlindung gelombang musim baratdan
timur, karena karang penghalang P. Hoga, P. Lentea dan P. Darawa.
Gambar
Kepulauan Wakatobi
3.
Pulau
Tomia
Umumnya bertopografi
datar hingga curam. Kedalaman perairan 0 m – 1.404 m. Topografi
landai di bagian selatan P.Tomia, P. Tolandono, dan P.Lentea
Selatan, kedalaman maksimum 280 m, sedang yang curam/bertubir di bagian
utara kedalaman 500 m. Pasang surut semi diurnal terendah ± 500 m.
Arusintertidal umumnya lemah, kecuali di perairan selat kuat. Pada musim
baratgelombang tidak terlalu kuat karena terhalang P.Buton.
4.
Pulau
Binongko
Umumnya bertopografi curam, kedalaman perairan 181 m
– 721 m.Bagian selatan mencapai 1.573 m. Kedalaman perairan pulau-pulau
di KecamatanBinongko berkisar 18 m – 500 m, dan ± 198 m – 500
m di P. Kontiole dan P.Cowo-Cowo. Perairan P. Moromaho ± 252 m
– 500 m. Perairan Karang Kokorelatif dangkal. Tipe pasang surut
semi diurnal. Kecepatan arus berkisar 0.10 – 0.19 m/detik. Sekitar
perairan Binongko terdapat arus turbulen.
Selain
memperhatikan kondisi fisik, kita juga harus memperhatikan ekosistem. Ekosistem
yang ada di kepulauan wakatobi adalah sebagai berikut.
1.
Terumbu karang
Terumbu karang perairan
Wakatobi berada di pusat segitiga karang dunia (the heart of
coral triangle centre) , yaitu wilayah yang memiliki keanekaragamanterumbu
karang dan keanekaragaman hayati laut lainnya tertinggi di dunia, yang meliputi
Phillipina, Indonesia sampai Kepulauan Solomon. Penafsiran citraLandsat 2003,
diketahui luas terumbu di P. Wangi-Wangi lebar terumbu 120 mdan 2,8 km. Untuk
P. Kaledupa dan P. Hoga, lebar 60 m dan 5,2 km. P. Tomiarataan
terumbunya mencapai 1,2 km untuk jarak terjauh dan 130 m terdekat.Kompleks atol
Kaledupa mempunyai lebar terumbu 4,5 km dan 14,6 km. Panjangatol Kaledupa ± 48
km. Karang Kaledupa merupakan atol memanjang keTenggara dan Barat Laut 49,26
km dan lebar 9.75 km (atol tunggal terpanjang diAsia Pasifik). Ada 396
spesies karang Scleractinia hermatipic terbagi 68 genus, 15famili, serta rataan
setiap stasiun pengamatan berkeragaman 124 spesies.Jenis terumbu karang di
kepulauan ini terdiri dari terumbu karang cincin (atol reef), terumbukarang
tepi (fringing reef), terumbukarang penghalang (barrier reef) dan
karang gosong (patch reef) . Berdasarkan hasil citra satelit,diketahui
bahwa luas terumbu karang di Kepulauan Wakatobi adalah 88.161,69hektar. Adapun
komponen utama yang menyusun terumbu karang di KepulauanWakatobi yaitu karang
hidup (hard coral dan soft coral) dan karang mati (dead coral),
serta organisme lain yang bersimbiosis dengan karang. Pada
kedalaman 1meter dan 3 meter banyak ditemukan jenis karang bercabang dari margaAcropora
selain itu juga ditemukan jenis karang masif.
Gambar
segitiga karang dunia
2.
Mangrove
Tercatat 22 jenis dari
13 famili mangrove sejati, antara lain : Rhizophorastylosa, Sonneratia alba,
Osbornia octodonta, Ceriops tagal, Xylocarpusmoluccensis, Scyphiphora hydrophyllacea, Bruguiera gymnorrhiza, Avicenniamarina, Pemphis acidula, dan Avicennia officinalis. Kondisi mangrove inisedang
sampai baik. Luasan areal mangrove tertinggi di P. Kaledupa. Mangrovedi P.
Wangi-Wangi, Kaledupa dan Tomia kondisinya sudah mengalami tekanan masyarakat lokal.
Sedang di P. Binongko kondisi mangrove relatif terjaga,karena
umumnya berstatus hutan adat atau masih
mengandung SARA
3.
Padang lamun
Tercatat 9 jenis lamun
di perairan Wakatobi dengan sebaran yangumumnya merata, tersebar pada daerah
intertidal setelah terumbu karang dan jugaditemukan di antara terumbu karang.
Jenis lamun yang telah diidentifikasi di perairan Kepulauan Wakatobi yaitu
Enhalus acororides, Thalassia
hemprichii, Halophila ovalis, Halodule pinifolia, Cymodocea rotundata, Syringodiumisoetifolium, Thalassodenron ciliatum, Halodule uninervis, Cymodocea serullata.
Jenis E. acoroides dan C. Rotundata banyak ditemukan pada
substrat pasir dan pecahan karang, sedangkan jenis T. hemprichii,
S. isoetiofolium dan H.ovalis banyak ditemukan
pada substrat pasir halus dan pasir kasar.
4.
Cetacean
Berdasarkan hasil
monitoring Balai TNW-WWF-TNC sampai tahun 2006 tercatat 12 jenis cetacean
di kawasan TNW yang terdiri dari 8 jenis paus dan 5 jenis lumba-lumba.
5.
Peneluran penyu
Monitoring BTNW-WWF-TNC
tahun 2006 tercatat 2 jenis penyu dijumpai di Kepulauan Wakatobi,
yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia
mydas). Ada 5lokasi peneluran penyu hijau yaitu Pulau Runduma, Pulau Anano,
Pulau Kentiole,Pulau Tuwu-tuwu (Cowo-Cowo) dan Pulau Moromaho.
6.
Ikan
Berdasar Indeks
Keragaman Ikan Karang, menunjukkan ± 942 spesies terdapat di wilayah Wakatobi.
Peringkat ini menempatkan Wakatobi pada kategori keanekaragaman hayati sama
denganTeluk Milne di Papua Nugini dan di Komodo. Famili
paling beragam spesiesnyayaitu wrasse (Labridae), damsel (Pomacentridae),
kerapu (Serranidae), kepe-kepe (Chaetodontidae), surgeon (Acanthuridae),
kakatua (Scaridae), cardinal (Apogonidae), kakap (Lutjanidae),
squirrel (Holocentridae), dan angel (Pomacanthidae). Sepuluh
famili ini meliputi hampir 70% total hewan tercatat.Hasil survey Rapid
Ecological Assessment menyatakan lebih 80% ada di peringkat2 - 3 dari
range 6 keanekaragaman hayati.
7.
Daerah
pemijahan ikan
Meskipun pada survey
pertama sejak tahun 2003 telah teridentifikasi sekitar 29 lokasi, akan tetapi
hanya 4 lokasi yang positif menjadi daerah pemijahan ikan
(pemijahan kerapu dan kakap)
8.
Habitat
burung pantai
Dari hasil beberapa
pengamatan visual di kawasan TNW di PulauMoromaho yang terletak di bagian
paling tenggara kepulauan Wakatobi diduga merupakan habitat burung pantai dan
daerah persinggahan/transit bagi beberapa jenis burung migran yang bermigrasi dari benua Australia menuju Pasifik. Namun sampai saat ini belum dilakukan identifikasi dan inventarisasi
untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap tentang habitat dan
keragaman burung pantai di P. Moromaho. Burung (aves
) mempunyai peran sebagai indikator kondisi suatu ekosistem atau
habitat, selain itu juga diduga berperan dalam penyebaran bibit beberapa jenis
tumbuhan dalam wilayah jelajahnya
Yogyakarta, 16 Maret 2015
Sumber :
Asit, A. R., 2004. Strategi Pengembangan Kegiatan Pariwisata
di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi Sulawesi Tenggara.
Semarang: Undip
Butar Butar, Ernawati. 2012.
Pengelolaan Kawasan Perlindungan Laut Taman Nasional Wakatobi sebagai
Ekowisata. Medan : Universitas Sumatera Utara
300 - 1000 kata dek :D
BalasHapushehe, saking semangatnya mbaaaak
Hapus