Selasa, 15 April 2014

Amanah

Setiap orang memiliki jalan hidup sendiri-sendiri. Setiap orang juga memiliki keinginan dan cita-cita yang ingin dicapai, entah itu bersifat kepentingan pribadi maupun kepentingan banyak orang. Jalan untuk mencapai keinginan dan cita-cita itupun terkadang harus menemui jalan yang terjal.
Februari 2012 adalah waktu untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa melalui jalur SNMPTN Undangan. Begitu banyak teman yang telah mencoba perguruan tinggi di sana di sini yang entah dimana lokasinya. Namun tak begitu dengan saya. Saya menancapkan keinginan untuk bisa masuk di Fakultas Teknik UGM. Walaupun banyak godaan, dan ditawari banyak orang untuk mencoba yang lain, saya tetap memprioritaskan keinginan awal saya. Di dalam Fakultas Teknik UGM terdapat banyak jurusan. Saya memiliki keinginan untuk bisa belajar tentang kebumian, karena ada perasaan tak terima ketika melihat potensi minyak dan tambang yang ada di Indonesia ini di rebut oleh pihak asing. Ada 3 pilihan, geodesi, sipil, dan geologi. Entah bagaimana ceritanya, aku langsung yakin dan percaya bahwa jurusan Teknik Geodesi memiliki kesempatan yang lebar untuk mewujudkan hal tersebut. Akhirnya sayapun memilih untuk mengambil Teknik Geodesi sebagai pilihan pertama saya dalam pendaftaran SNMPN.
Sekitar 2 bulan kemudian, pengumuman keluar. Dan begitu bersyukur akhirnya pilihan pertamaku lolos. Akhirnya segera bisa merasakan kuliah di Teknik Geodesi UGM. Pada fase awal, biasalah, selalu terdapat masa orientasi bagi mahasiswa baru di kampus. Setelah universitas dan fakultas, sebagian jurusan mengadakan ospek. Termasuk di jurusanku, geodesi. Ospek di jurusanku bernama Geodesi Minded, dan angkatanku merupakan yang ke-XXVI. Di sana terlihat sekali rasa kekeluargaan yang begitu kental. Mendapatkan banyak nilai penting, seperti kekeluargaan, totalitas, loyalitas, kepedulian akan sesama, kepemimpinan, dll. Walaupun terdapat beberapa hal yang tidak aku setujui, namun overall Geodesi Minded XXVI luar biasa.
Setelah masa-masa ospek yang berakhir pada Desember 2012, KMTG mengadakan open recruitment bagi mahasiswa baru untuk berkontribusi di geodesi.  Saya pun tak menolak untuk bergabung, dan pilihan pun jatuh pada departemen pendidikan dan penelitian (dikti). Berbagai event aku jalani, pernah menjadi anggota, koordinator sie, maupun ketua. Koordinator sie PDD di Workshop Terrestrial Laser Scaner dan coordinator sie acara di acara LKTIM, serta menjadi ketua Lomba Tracking GPS Tingkat Nasional Jelajah Jogjakarta (Jejak) 2014. Banyak hal positif yang bisa saya ambil. Baik yang bersifat teknis, pengalaman memimpin, dan hal-hal yang harus diintrospeksi ketika menjadi pemimpin. Saya juga tercatat menjadi anggota MPM FT UGM, sebagai delegasi KMTG. Sekitar bulan Desember 2013, sebelum pelaksanaan event Jejak 2014, saya sempat ditunjuk menjadi ketua Kongres KMFT UGM. Di sana pula saya mendapatkan banyak hal positif dalam berorganisasi di tingkat fakultas, bagaimana berhubungan dengan teman-teman jurusan lain.
Berbagi sesuatu untuk kepentingan orang banyak memang menjadi keinginanku. Termasuk ketika berada di KMTG. Sekarang adalah masa yang dekat dengan pergantian kepengurusan KMTG, salah satunya adalah ketua. Beberapa teman dan kakak angkatan mencoba mendorong saya untuk maju menjadi calon ketua, namun rasa ragu masih saja ada sebelum pendaftaran berakhir. Saya butuh waktu untuk mengambil keputusan akan maju menjadi calon ketua atau tidak. Setelah beberapa saat saya renungkan, saya kembali mengingat  kutipan dari tokoh idola, Ir.Sukarno, "Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun." Dari kalimat tersebut rasa ragu saya langsung saja hilang dan merasa yakin. Karena sayapun yakin dapat berkontribusi dan berbuat hal positif lebih untuk orang lain, dalam hal ini adalah Keluarga Mahasiswa Teknik Geodesi UGM.
Pemilu KMTG tahun ini harus melewati 2 putaran. Putaran pertama ada aku, Milzam, Antra, dan Made Ditha. Putaran pertama ini meloloskan aku dan Made Ditha untuk maju ke putaran kedua. 19 Maret 2014, saat perhitungan suara pemilu putaran kedua dilakukan. Dagdigdug rasanya menunggu satu per satu surat suara dibuka. Ikhlas sudah aku tanamkan dalam-dalam, entah siapapun yang menang. Aku juga tak berpikir untuk tak siap kalah, aku siap! Ya…semua calon punya visi misi yang hebat tentunya. Dan akhirnya ketika tinggal satu suara terakhir yang dibuka, akupun dengan mata kepalaku sendiri, melihat bahwa akulah yang dipercaya menjadi Ketua KMTG FT UGM 2014/2015. Entah menyebutnya apa, aku kaget. Sejenak tak percaya dengan hasil itu. Tapi segera pula sadar bahwa inilah amanah. Amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan justru disesali. Sesuai visi misi awal, aku percaya aku bisa membawa KMTG ini lebih berperan aktif untuk kemajuan Indonesia. Indonesia tentunya.
5 April 2014, waktu yang mungkin akan menjadi bagian yang penting dalam hidupku. Di saat kebanyakan orang melewati malam itu dengan bermalammingguan, aku harus melewati itu dengan pembahasan AD/ART yang panjang. Bukan disengaja panjang, tetapi memang untuk kebaikan hal itu harus dilalui. Di malam itu juga aku dilantik sebagai ketua KMTG menggantikan ketua sebelumnya, Muhammad Thoriq. Bang Thoriq aku biasa memanggilnya. Berbagai pengalaman yang dihadapi selama kepengurusannya akan menjadi referensi yang baik menurutku untuk menjalankan program kerja setahun ke depan. +- itu pasti ada kok. Dan tugasku adalah mengambil yang positif dan selalu berusaha menyingkirkan yang negative.

InsyaAllah amanah ini akan aku jalankan dengan baik. Tak boleh lupa juga dengan anggota KMTG yang akan bekerja setahun ke depan, karena ini waktu kita untuk kontribusi. Lalu tak boleh lupa juga dengan mantan pengurus KMTG tahun-tahun sebelumnya. Pasti banyak pengalaman yang akan berguna buat ke depannya. Berjuang penuh keikhlasan, pantang mengeluh, dan penuh dedikasi. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar