Minggu, 31 Mei 2015

Penginderaan Jauh dan SIG untuk Kelola Pesisir

Optimalisasi pembangunan sektor kelautan di Indonesia masih belum termaksimalkan dengan baik, meliputi dari pemanfaatan hasil perikanan yang belum tergali dengan baik, pemanfaatan aktifitas laut dan perairan untuk tenaga pembangkit listrik yang aman, optimalisasi kandungan mineral dan minyak bumi yang menyebar diberbagai lokasi

Minggu, 24 Mei 2015

Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil

Pulau-pulau kecil didefinisikan berdasarkan dua kriteria utama yaitu luasan pulau dan jumlah penduduk yang menghuninya. Definisi pulau-pulau kecil yang dianut secara nasional sesuai dengan Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41/2000 Jo Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan No. 67/2002 adalah

Selasa, 19 Mei 2015

Sejuta Makna


Mungkin tulisan ini terasa aneh di mata teman-teman pembaca. Namun ini merupakan fakta yang menurut saya perlu kita kawatirkan. Selama ini mungkin egoisme jurusan terasa sangat tinggi terjadi di Fakultas Teknik UGM. Setiap jurusan merasa menjadi jurusan yang paling “wah” mungkin menjadi doktrinisasi yang sangat kental manakala kita menjadi mahasiswa baru. Tak terkecuali terjadi pada saya. Saya sejak mahasiswa baru merasa bangga terhadap jurusan Teknik Geodesi. Memang, terlihat fanatik. Fanatisme yang mungkin teman-teman juga rasakan. Namun di atas itu semua ada hal yang membuat saya kawatir teman-teman.

Senin, 11 Mei 2015

Griya Tawang


Sebuah tempat yang memberikan pengalaman berharga dalam mengupgrade ilmu yang selama ini saya tekuni. Terkadang mahasiswa mencari yang namanya pengalaman. Terkadang juga mahasiswa mencari hiburan. Nah, di tempat ini saya mendapatkan keduanya. Iya, karena tempat ini sangat dekat dengan lokasi wisata Tawangmangu, di kaki Gunung Lawu.

Jumat, 17 April 2015

Penikmat Kesunyian



Hari sudah mulai siang. Duduk memperhatikan dosen yang berbicara mungkin terkadang cukup melelahkan ketika metode pengajaran tak begitu menarik perhatian. Pikiran pun kadang melayang kemana kemari. Ada yang main hp, ada yang ngobrol sendiri, ada yang saling sapa dari kejauhan, dll. Yap…seperti itu lah situasi siang itu. Aku pun tak ketinggalan, kadang pikiranku mengarah ke kegiatan apa setelah sesi ini selesai. Hampir saja lupa, setelah sesi ini ternyata sudah ada janji makan siang bareng temanku sebut saja Bunga Jawa. Makan siang di samping persis tempat yang katanya sering ada penyampaian aspirasi dari mahasiswa melalui aksi turun ke jalan.

Minggu, 29 Maret 2015

Poros Maritim Dunia Terkait Posisi Indonesia di Samudera Hindia


Presiden pertama Indonesia menginginkan bahwa Indonesia menjadi Negara yang berdaulat di perairan. Hal ini dapat disebabkan oleh luas wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan. Gagasan presiden pertama coba diwujudkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) saat ini, Ir. Joko Widodo, dalam sebuah program yang dinamakan Indonesia sebagai poros maritime dunia.

Minggu, 22 Maret 2015

Pembangunan Memperhatikan Lingkungan Hayati dan Non Hayati

Pesisir merupakan wilayah peralihan dan interaksi antara ekosistem darat dan laut. Wilayah ini sangat kaya akan sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Sumberdaya pesisir terdiri dari sumberdaya hayati dan nir-hayati, dimana unsur hayati terdiri atas ikan, mangrove, terumbu karang, padang lamun dan biota laut lain beserta ekosistemnya, sedangkan unsur non-hayati terdiri dari sumberdaya mineral dan abiotik lain di lahan pesisir, permukaan air, di kolom air, dan di dasar laut.

Minggu, 15 Maret 2015

The Hidden Paradise : Wakatobi dari Sisi Struktur dan Ekosistemnya

Kepulauan Wakatobi merupakan salah satu kabupaten baru di ProvinsiSulawesi Tenggara. Semula Wakatobi merupakan salah satu kecamatan diKabupaten Buton. Kemudian berdasarkan UU No. 29 tahun 2003, Kecamatan Wakatobi ditetapkan menjadi kabupaten tersendiri. Bagian Utara dibatasi olehLaut Banda dan Pulau Buton, bagian Selatan dibatasi oleh laut Flores, bagianTimur oleh Laut Banda dan bagian Barat dibatasi oleh Pulau Buton dan Laut Flores

Kamis, 05 Maret 2015

Indonesia Poros Maritim Dunia

"Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri." Itulah penggalan pidato Presiden Pertama RI Soekarno pada tahun 1953. Pidato tersebut tampaknya sangat relevan untuk diwujudkan pada pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla (2014-2019). Mengapa demikian? Hingga kini kita masih memiliki sejumlah masalah besar yang perlu segera diatasi sebelum kita mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Restorasi maritim Indonesia tak dapat ditunda lagi.

Kamis, 26 Februari 2015

Implikasi Konsep Wawasan Nusantara terhadap Pengelolaan Wilayah Pesisir


Dalam sebuah kuliah Pengelolaan Wilayah Pesisir, dosen saya, I Made Andi Arsana mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat(AS) yang bernama Harry S. Truman pernah membuat kejutan kepada dunia dengan mengeluarkan aturan bahwa AS mengklaim kawasan laut di sekitar negaranya hingga jarak 200 mil laut. Pada saat itu tentunya sangat mengejutkan dunia karena belum pernah ada Negara di dunia ini yang mengklaim wilayah laut sejauh itu. Lalu beliau menceritakan bahwa aturan itu saat ini dijadikan sebagai aturan melalui UNCLOS Pasal 57.

Kamis, 19 Februari 2015

Analisa Perubahan UU Pengelolaan Wilayah Pesisir


Di Indonesia telah diatur mengenai pengelolaan wilayah pesisir. Undang-Undang terbaru yang mengatur tentang hal ini adalah UU No.1 Tahun 2014. Sebelum UU tersebut terbit, ada UU No. 27 Tahun 2007 yang juga mengatur tentang pengelolaan wilayah pesisir. Jadi UU No.1 Tahun 2014 bertujuan untuk mengatur hal-hal yang belum diatur dalam UU No. 27 Tahun 2007.

Indonesia Darurat Pesisir!

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai 99.093 kilometer. Dapat kita lihat berapa besar potensi lautan Indonesia yang belum terjamah. Begitu pula dengan wilayah pesisirnya yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan keberadaannya. Tentunya memanfaatkan dengan tetap memperhatikan keseimbangan alam.

Sabtu, 07 Februari 2015

Shape of My Heart


Bicara tentang Surabaya. Baru sekali aku mengunjunginya dan menikmati hamper setiap detik ketika keliling kota. Berawal dari tepian pantai, namun bukan pantai biasa. Pantai dimana terdapat sebuah patung Buddha. Kemudian, menuju sebuah warung untuk mengisi perut, dan diajaklah di warung yang khas di kota ini katanya.

Kamis, 08 Januari 2015

Belajar dan Berbagi


Bagi sebagian orang, terjun berlumpur-lumpur dan menghirup bau anyir mayat adalah hal yang sangat menjijikkan. Namun tidak bagi relawan bencana seperti SAR, TNI, POLRI, dan kami relawan dari Teknik Geodesi UGM. Cerita ini berawal dari sebuah telepon yang bordering pada Selasa 16 Desember 2014. Ketika itu Pak Ruli Andaru, salah satu dosen saya, menelpon saya. Beliau menawarkan kepada saya untuk ikut dalam tim studi bencana utusan dari UGM pergi ke lokasi bencana tanah longsor di Banjarnegara. Dalam hal ini saya langsung menanyakan, apa tugas saya? Dan ternyata beliau menjawab akan membuat 3D bentuk lokasi bencana. Ada kemungkinan kita dapat mengukur volume longsoran, apabila diketahui volume sebelum terjadinya longsor.