Rabu, 24 Desember 2014

Tokoh Hebat

Entah, ini kebetulan atau tidak. Saya selama hampir 8 bulan ini telah bertemu dengan beberapa tokoh  nasional dan 1 tokoh internasional. Inspirasi dari beliau sangat berguna untuk menatap masa depan yang akan saya jalani. Pengen tau siapa saja? Berawal dari Arif Havas Oegroseno, Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, Chris Rizoz, hingga Joko Widodo.
Bapak Havas Oegroseno sempat memberikan kuliah umum tentang prinsip Negara kepulauan dan perjuangan Indonesia untuk diakui sebagai Negara kepulauan. Beliau merupakan Duta Besar RI untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa. Sebelumnya, bapak satu ini bertugas sebagai Direktur Jenderal  Hukum dan Perjanjian Internasional serta Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk Tim Perundingan Batas Maritim dengan Negara tetangga. Dari kuliah umum beliau ini, saya jadi paham bahwa kedaulatan maritim sangatlah diperlukan bagi Negara kepulauan seperti Indonesia.



Anies Baswedan. Gerakan Indonesia Mengajar adalah berkat gagasannya. Gerakan turun tangan pun tak lepas dari tangan dinginnya. Saya berkesempatan mengikuti kuliah umum bertemakan Leadership Talks. Tak perlu diragukan lagi bahwa beliau saat ini dirasakan sebagai salah satu pemimpin paling potensial. Pernah digadang-gadang akan menjadi Presiden RI pada pilpres 2014 ini, namun beliau senantiasa menegaskan bahwa beliau siap berkontribusi dimanapun posisi. Entah sebagai warga Negara biasa atau jika diamanahi sebagai presiden. Sejak saat itu saya mulai paham bahwa kontribusi itu tidaklah memerlukan posisi tinggi. Dimanapun posisi, harus siap untuk berperan, sekecil apapun. Dan ketika saya tulis artikel ini, beliau sedang menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Semangat pak Anies!!
Sosok perempuan kali ini sangat sangar apabila dilihat dari fisik. Suaranya pun sangat cowok sekali. Ketika ketemu di panggung seminar, tidak ada yang menyangka bahwa beliau akan menjadi seperti sekarang, Menteri Kelautan dan Perikanan. Sangarnya pun nggak hilang sampai sekarang. Ketegasan yang luar biasa muncul agar masyarakat Indonesia hidup lebih sejahtera, dengan protein ikan. Ketegasannya untuk melindungi 200T hilang tiap tahunnya. Dengan cara “Ledakkan kapal pencuri ikan!!!!” Yah….itulah sekelumit kisah Bu Susi saat ini. Bertemu pertama kali saat beliau mengisi seminar tentang kewirausahaan. Gaya yang sangar pun sepertinya berkat pengalaman keras dalam hidupnya. Merintis dari pengepul ikan di Pangandaran, wanita tak lulus SMA Teladan Jogja ini, berhasil menjadi pebisnis kelas kakap, Susi Air berhasil ia dirikan dan kembangkan. Saya sangat kagum dengan sosok beliau. Sekali dipeluknya, bergetar tubuh ini hehehe. Lanjutkan kesangaranmu Bu Susi J

Siapa sih yang menyangka bisa ketemu Presiden Geodesi Dunia? Ya…kali ini saya beruntung bertemu beliau, Chris Rizoz, lelaki asal Australia. Beliau adalah dosen pembimbing dosen saya, Bapak I Made Andi Arsana. The power of link, saya acungkan jempol kepada Pak Andi. Saya belajar banyak dari Pak Andi tentang pentingnya link. Dari pertemuan dengan Chris Rizoz, beliau terlihat sangat humble, walaupun beliau berbeda warna kulit dengan kami. Beliau meyakinkan kami para peserta diskusi bahwa geodet Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk unjuk gigi kepada dunia dengan potensi Indonesia sebagai Negara besar.


Kalau yang satu ini, mungkin sudah dikenal dari jaman beliau menjadi walikota Oslo, eh Solo. Kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan sekarang menjadi Presiden RI. Yap, Bapak Joko Widodo, atau akrab dengan panggilan Jokowi. Kesempatan bertemu ini datang saat beliau berkunjung ke almamater kampus, Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu. Kesan humble, sederhana, dan tegas ternyata benar-benar ada ketika bertemu itu. Beliau tak mau penjagaan terlalu ketat, karena beliau ingin dekat dengan rakyat. Tegas terlihat ketika beliau menyampaikan visi misinya di hadapan akademisi. Dari keinginan mengembalikan Indonesia sebagai Negara maritime, hingga tidak ada ampun bagi gembong narkoba. Saat itu beberapa menteri Kabinet Kerja juga datang. Termasuk Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X J Sukses terus Pak Jokowi. 



24 Desember 2014
Bondan Galih Dewanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar